RokanHilir – Belum lama ini ratusan Masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Camat Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut massa menuntut Camat Balai Jaya memberikan klarifikasi terkait surat dari Pemerintahan Kecamatan Balai Jaya yang diklaim oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk sebagai bukti pelaksanaan kewajiban Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat Sekitar (FPKMS) sebagai syarat perpanjangan HGU Perusahaan.
MimbarRiau.com mencoba menemui camat Balai Jaya Fauzan, kamis (5/9/2014) untuk menanyakan terkait kebenaran informasi yang diterima oleh awak media.
Fauzan dalam keterangannya membantah pernah mengeluarkan surat sebagai rekomendasi perpanjangan HGU terhadap perusahaan PT Salim Ivomas Pratama Tbk.
“Saya tak pernah teken surat sebagai rekomendasi perpanjangan HGU Ivomas, yang demo itu wartawan yang dibayar masyarakat 5 juta, tau aku dah, karena ekonomi terpaksa di terimanya, maklumlah uang masuk sekolah sekarang 8 juta, kan lumayan,” ujar Fauzan.
Saat awak media menyebutkan wartawan yang dimaksud Fauzan menerima uang sebesar 5 juta tersebut adalah Udin, Fauzan pun tak menampiknya.
“konal Abang? sekarang dio jumpo aku pun tak berani, malu dio,” Cetus Fauzan.
Udin Harahap ketika dikonfirmasi membantah kalau dirinya orasi dibayar oleh Masyarakat.
“itu tidak benar, apa dasarnya mengatakan seperti itu, saya akan menemuinya untuk menanyakan langsung maksud tujuannya menuduh seperti itu,” Pungkas Udin.
Untuk diketahui sampai saat ini PT Salim Ivomas Pratama Tbk. belum melaksanakan kewajiban Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKMS).
Belum lama ini juga tepatnya tanggal 31 Juli 2024 masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor BPN Riau dengan cara ekstrem dengan menyemen kaki. Adapun Enam pengunjuk rasa yang menyemen kaki tersebut diantaranya Sumarmi (48), Lisa (36), Suherdi (49), Mujiyem (48), Arman JM (67), dan Untung Prayitno (64).***
Sumber : MimbarRiau.com
